Produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia pada tahun 2010 diprediksi masih bisa mengalahkan Malaysia.
Indonesia diprediksi akan mampu memroduksi CPO hingga 23,2 juta ton pada tahun 2010 atau naik 2,5 juta ton (10,7%) dibandingkan tahun 2009.
Sementara Malaysia diprediksi mampu memroduksi 18,2 juta ton CPO pada 2010, naik 3,5% dibandingkan tahun 2010. Sehingga total kenaikan produksi CPO dari 2 negara produsen terbesar ini mencapai 3,1 juta ton dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 2,3 juta ton.
Demikian laporan Rabobank Agro Commodity Markets Research yang dikutip detikFinance, Selasa (23/2/2010).
Dengan pertumbuhan dari 2 negara produsen terbesar tersebut, Rabobank memprediksi ada kenaikan produksi CPO sebesar 5,8% pada tahun 2010 menjadi 47,73 juta.
Angka ini naik dibandingkan kenaikan produksi CPO global sebesar 4,7% di 2009. Indonesia masih menjadi sumber utama kenaikan produksi CPO.
Kenaikan produksi CPO di Indonesia terutama disebabkan karena ekspansi dan membaiknya panen. Tanaman-tanaman sawit yang ditanam pada awal 2006 dan 2007 kini mulai bisa dipanen.
Sementara total konsumsi CPO diprediksi naik 6,9% menjadi 48,45 juta pada tahun 2010. Sehingga secara 2 tahun berturut-turut, konsumsi melebihi produksi CPO.
Permintaan dari 3 importir CPO utama yakni China, India dan Uni Eropa diprediksi masih kuat selama tahun 2010. Ekspor CPO global diprediksi naik 7,7% menjadi 38,15 juta ton. Kenaikan ekspor ini terutama didorong oleh Indonesia, meskipun ada pengenaan bea keluar 3%.
Ekspor CPO Indonesia diprediksi naik 16% menjadi sekitar 18 juta ton. Sementara Malaysia dengan kenaikan produksi yang lebih kecil diprediksi akan mengurangi ekspornya menjadi hanya 834.000 ton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar